Kisah Pak Sahili yang Sudah 33 Tahun Mengabdi Hingga Dapat Honor 150 Ribu
Pak sahili kini telah tidak muda lagi, Pak sahili ini seorang tenaga honorer pada unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pria tua ini sudah berusia 55 tahun, telah 33 tahun atau sejak berdasarkan tahun 1987 mengabdi sebagai energi honorer
Pak sahili kini telah tidak muda lagi, Pak sahili ini seorang tenaga honorer pada unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Puskesmas Cimaragas Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pria tua ini sudah berusia 55 tahun, telah 33 tahun atau sejak berdasarkan tahun 1987 mengabdi sebagai energi honorer
Meski beberapa kali pemerintah mengeluarkan kebijakan mengangkat pegawai honorer sebagai Pegawai Negeri Sipil akan tetapi nasib berkata lain pada Sahili.
Bapak Sahili ini selalu gagal memenuhi harapannnya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Padahal beliau beberapa kali sudah berusaha, baik melalui jalur pengangkatan honorer juga testing Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) melalui jalur umum.
Namun, Sahili mengaku nrimo dan hingga sekarang masih menjalani pekerjaannya menjadi pegawai honorer di Puskesmas Cimaragas, meski usianya sekarang sudah terbilang senja.
“Ya mau gimana lagi. Mungkin ini sudah nasib saya. Memang mengabdi dari tahun 1987 bukan waktu yang sebentar. Sebenarnya saya pun sudah berusaha agar bisa diangkat menjadi PNS. Tapi takdir menggariskan saya seperti ini. Sekarang tinggal ikhlas dan mensyukuri nikmat yang ada,” ujar Sahili, dilansir dari harapanrakyat.com Jum’at (10/01/2020).
Sahili mengabdi selama 33 tahun sebagai pegawai hononer penghasilannya tidak menentu. Honor yg pasti beliau bisa dari pihak Puskesmas hanya sebanyak Rp. 150 ribu.
?Semenjak Kepala Puskesmas-nya yg kini memang honor saya ada tambahan menjadi Rp. 500 ribu per bulan. Ya Alhamdulilah dengan terdapat kenaikan gaji ini sangat membantu,? Katanya.
Sahili mengungkapkan ketika ini dirinya nir lagi bermimpi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Lantaran beliau menyadari bahwa sudah tidak terdapat lagi peluang. Usianya yang sudah tua sebagai penghalang buat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk menambah penghasilan guna mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya, dia menentukan bisnis sampingan dengan beternak ayam.
?Secara persyaratan telah tidak mungkin jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Saya pun sadar akan hal itu. Makanya saya memilih mencari bisnis sampingan. Namun menjadi pegawai honerer tetap saya jalani,? Katanya.
Meski honornya terbilang tidak layak dan jauh berdasarkan relatif, namun dirinya merasa bangga bisa menjadi bagian berdasarkan pegawai kesehatan, meski statusnya sebagai pegawai honorer.
?Terutama saat ikut membantu orang yang sakit buat berobat. Hal itu tentu suatu kepuasan. Ada perasaan menjadi manusia yg bermanfaat buat orang lain? Ujar Sahili
Saat ditanya ketika masih menerima honor Rp.150 ribu per bulan cukup buat apa, Sahili mengungkapkan, jangankan buat kebutuhan keluarganya, buat biaya operasional menurut tempat tinggal ke tempat kerja Puskesmas selama satu bulan pun nir cukup.
?Alhamdulilah saya masih bisa bertahan hidup. Kalau kita tulus menjalaninya Insyaallah akan dipermudah mendapat rezeki. Dari bisnis berternak ayam Alhamdulilah sangat membantu ekonomi keluarga. Selain itu nir menganggu pekerjaan pada Puskesmas,? Ujarnya.
Namun sayang, Sahili baru saja menerima musibah. Kandang ayam ukuran 15 x 12 meter yg selalu sebagai tumpuan ekonomi keluarganya ambruk setelah diguyur hujan lebat yg terjadi Rabu (08/01).
Beruntung Sahili dapat donasi dari karyawan Puskesmas Cimaragas. Seperti diketahui Puskesmas Cimaragas memiliki aktivitas sosial yg digelar secara rutin melalui program SIASAT (Shadaqah Infaq Atasi Segala Tantangan).
Program SIASAT ini lebih menyasar pada donasi pribadi yg diberikan pada masyarakat miskin atau yang menerima musibah. ?Untuk penyaluran SIASAT kali ini kita beserta karyawan menyalurkan Infaq buat membantu Bapak Sahili. Beliau merupakan pegawai honorer senior pada Puskesmas Cimaragas,? Ujar Kepala Puskesmas Cimaragas, Tata Sudinta, Jum?At (10/01).
Tata berharap menggunakan adanya donasi dari program SIASAT sanggup sedikit meringankan beban Sahili. Karena bagi Sahili kandang ayam ini menjadi sumber pendapatan buat memenuhi kebutuhan keluarganya.
?Maklum dia seorang honorer yang pendapatannya tidak menentu. Jadi sudah sewajarnya kami menjadi sahabat se-kantor ikut membantu meringankan beban musibahnya,? Ungkapnya.
Dia menyampaikan program SIASAT ini yang rutin digelar adalah implementasi menurut moto Puskesmas Cimagaras yaitu JOS (Jangan Omong Saja).
Sumber: harapanrakyat.Com
0 Response to "Kisah Pak Sahili yang Sudah 33 Tahun Mengabdi Hingga Dapat Honor 150 Ribu"
Posting Komentar