Honorer Berganti PPPK, Ingat Sekolah Akan Lumpuh Jika 'Hari Ini' Tidak Ada Guru Honorer
Kabar honorer k2, liputan honorer k2 kemenag, berita honorer 2020, liputan honorer k2 2020, fakta honorer hari ini, warta honorer terbaru, fakta honorer k2 tahun 2020,fakta honorer 2020, warta pengajar honorer muara enim,informasi guru honorer, fakta guru honorer 2019, warta guru honorer solok
Pasca Raker Komisi II DPR RI, KemenPAN RB, dan BKN yg menyepakati buat memastikan tidak ada lagi istilah tenaga honorer yang bekerja pada instansi pemerintah selain PNS dan PPPK sebagaimana diatur pada Pasal 6 UU Nomor lima Tahun 2014 tentang ASN. Penghapusan istilah tenaga honorer ternyata mengundang komentar berdasarkan beberapa pihak, temasuk Ketua PGRI, Unifah Rosyidi yg ikut mengomentari menurut hasil konvensi raker tadi.
Sebagaimana dikutip berdasarkan situs dtk.Com Rabu, 22 Januari 2020 13:17 WIB, Menurut Ketum PGRI bila hari ini peniadaan buat tenaga guru honorer maka terjadi kelumpuhan pada sekolah-sekolah.
"Ya jika selama dicukupi gurunya. Menghapus energi honorer pada dalam prinsip menghapus tenaga honorernya, berarti honorer yg eksistingnya ini kan juga wajib diselesaikan. Jadi kan kita baca berita ya kedepan nir boleh terdapat energi honorer, akan tetapi kalau nggak terdapat energi honorer hari ini di sekolah lumpuh ," ucap Ketua PGRI, Unifah Rosyidi pada Kantor wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat..
Kemudian Dia menyampaikan penghapusan pengajar honorer mestinya dilakukan sedikit demi sedikit. Justru kiprah pengajar honorer dalam membantu pengajar PNS yang hanya sedikit.
"Jadi kan harus dicermati mungkin ada timelinenya, kapan tidak adanya? Nah kini kalau honorer di satu pada daerah gak ada itu lumpuh sekolah, karena hanya terdapat satu 2 guru negeri pada sekolah, terbantu karena itu," ujar Ketua PGRI.
Selain itu, Ketua PGRI juga meminta pemerintah untuk menyelesaikan masalah guru honorer. Dia meminta agar guru honorer diberikan kesempatan untuk mengikuti tes menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
"Udahlah kita ga usah mendikotomikan, kini kita mutu dan kesejahteraan itu wajib berjalan seiring, harus ada penyelesaian. Oke silakan teman-teman mengikuti proses dan mekanisme yg 35 tahun ke atas ikut P3K, seluruh diberi kesempatan, yg lolos silakan, yang nir lolos terdapat pilihan-pilihan, ada energi administrasi & lain sebagainya. Tapi posisinya jelas, jangan mereka bertahun-tahun mengabdi akan tetapi posisinya tidak kentara, kini energi administrasi pada sekolah juga tidak terdapat sama sekali," tegasnya
Dia pula mengatakan kiprah guru honorer sangat membantu sekolah. Dia menyebut bila pengajar honorer dihapus tenaga pengajar akan sangat berkurang.
"Oh sangat, jujur amat sangat membantu, ngga usah dimana mana, ambil datanya Kemendikbud. Kemendikbud itu kan menciptakan data, guru negerinya hanya 48% itu tahun kemudian loh. Posisi kini dengan purna tugas 70 ribuan 50 ribuan pertahun bisa dibayangkan, belum lagi banyak guru diambili buat jabatan-jabatan eksklusif di daerah," ucapnya.
Ketua PGRI meminta pemerintah buat mencarikan solusi terkait guru honorer. Menurutnya yg wajib sebagai fokus ketika ini merupakan menaikkan kualitas pengajar.
"Jadi itu makin berkurang, karena itu sine qua non solusi, kami tahu kita wajib move on kepada peningkatan kualitas, tetapi yg ini juga gak boleh pada abaikan," pungkasnya.
Sumber: dtk.Com
0 Response to "Honorer Berganti PPPK, Ingat Sekolah Akan Lumpuh Jika 'Hari Ini' Tidak Ada Guru Honorer"
Posting Komentar